Tuesday, November 24, 2009

Lomba karya tugas PWK UGM dan UNS (akan dijadikan buku)


Saat ini peran dari seorang perencana dirasa kurang dikenal masyarakat karena Perencanaan Wilayah dan Kota tidak begitu populer dalam pembangunan serta kurang mendapat kepercayaan yang tinggi dalam pengambilan keputusan. Banyak sekali kaum muda dan mahasiswa perencana yang memiliki potensi yang sangat besar tetapi kurang diberi kepercayaan. Potensi ini dapat terlihat dari karya - karya yang berkualitas yang layak dipublikasikan dan dikonsumsi oleh kalangan pemerintah, riset dan masyarakat. Berbagai isu tersebut mendorong kami bekerja sama dengan Housing Resource Center (HRC), Universitas Gadjah Mada dan Universitas Negeri Solo untuk mempublikasikan karya - karya berkualiatas dari mahasiswa dalam sebuah buku sebagai sarana publikasi ide kreatif dan pemikiran kritis mahasiswa PWK UGM dan UNS dalam menanggapi isu perumahan dan pembangunan perkotaan.

Karya - karya yang dikumpulkan dapat berupa tugas kuliah, makalah, skripsi, penelitian pribadi maupun hobi menulis artikel yang dilakukan oleh mahasiswa PWK UGM dan UNS. karya - karya dapat perseorangan maupun tim/kelompok. Karya - karya tersebut hendaknya dilengkapi dengan :
  1. Abstraksi : executive summary dari karya yg dikirim. (garis besar mengenai karya)
  2. Pendahuluan : latar belakang karya tersebut dibuat (tugas dalam hal tertentu atau menyikapi masalah tertentu, dll), tujuan, manfaat, dll
  3. Isi : berupa ilustrasi (gambar, grafik, desain, tabel, dll) dan tulisan yg disusun dengan singkat dan jelas. porsi ilustrasi dan tulisan sama besarnya.
  4. Kesimpulan : poin kesimpulan dari karya yang dikirimkan
  5. Referensi : sumber-sumber dalam pembuatan karya tersebut.
  6. Data deskripsi karya : waktu pembuatan, pembimbing/dosen, prestasi, dll
  7. CV dan foto penyusun karya yang akan dicantumkan bersama karya.

Karya - karya tersebut akan disusun dalam sebuah buku dan akan didaftarkan ke ISBN sebagai hak cipta. Format dan panduan lainnya dapat dilihat dalam poster publikasi.

Mari kita jadikan karya-karya kita memiliki kekuatan dan diketahui oleh berbagai pihak!


Sunday, September 13, 2009

Install ArcView 3.3 di Vista dan Windows 7

Instalasi arcview 3.3 di vista dan windows 7 memang harus disiasati karena software itu dibuat dalam format 16bit (XP), sedangkan vista dan windows 7 sudah 32bit dan 64bit. Namun ada cara agar bisa menginstall di vista dan windows 7 dengan mengubah beberapa hal...

Saya mendapat cara untuk menginstall software tersebut dari situs di internet..
Bagi yang mau mendapatkan panduan instalasi arcview 3.3 di vista dan windows 7 harap hubungi saya via email...
Serta jika menginginkan software Arcview 3.3 full edition, harap hubungi saya via email di prakoso75@gmail.com saya akan mengirimkan file secara gratis...

Thursday, August 27, 2009

Klinik Rumah Sehat HRC

Pemaparan program klinik rumah sehat oleh Housing Resource Center (HRC) yang telah dilaksanakan kepada masyarakat yang membutuhkan. Saya ikut ambil bagian dalam program ini, jadi tau manfaatnya besar banget. Berikut adalah latar belakang kegiatannya...


Latar Belakang
Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia dalam meningkatkan mutu kehidupan dan penghidupan. Rumah selain berfungsi sebagai tempat tinggal (hunian) dan sarana pembina keluarga yang mendukung kehidupan, juga memiliki fungsi lain sebagai pusat pendidikan pada level keluarga, penanaman nilai budaya, serta penyiapan generasi muda yang berkualitas. Berbagai fungsi di atas menempatkan rumah sebagai kebutuhan yang tidak bisa dianggap remeh. Fungsinya sebagai kebutuhan dasar manusia secara fisik turut pula mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Selain itu, fungsi rumah yang lebih luas juga dapat mempengaruhi kondisi tatanan kehidupan lokal, kawasan, hingga bangsa.
Rumah dalam skala mikro yang mencakup keluarga dan fisik bangunan rumah akan berkembang dalam kawasan permukiman yang mencakup masyarakat dan kebutuhan infrastruktur permukiman. Dalam skala kota, zonasi permukiman akan membentuk struktur ruang kota yang berpengaruh pada aktivitas ruang kota, sirkulasi, dan mempengaruhi fungsi ruang kota yang lain. Dalam bidang perencanaan, rumah dalam hal ini persil rumah, menjadi unit perencanaan terkecil yang akan dikelola dan dimasukkan dalam rencana kota maupun kawasan. Oleh sebab itu, penanganan terhadap rumah sangat berpengaruh pada rencana kota maupun kawasan secara keseluruhan.
Pembangunan unit rumah bagi masyarakat secara swadaya memiliki porsi terbesar dari pembangunan perumahan di Indonesia, dan ini sangat dipengaruhi dari kemampuan masyarakat dalam aspek finansial maupun pengetahuan di bidang konstruksi dan rancang bangun. Keterbatasan masyarakat terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) merupakan masalah yang harus diatasi oleh ihak – pihak terkait dalam bidang pembangunan perumahan. Housing Resource Center (HRC) menganalisis dan mewadahi kabutuhan tersebut dalam satu program bernama Klinik Rumah Sehat yang bekerja sama dengan berbagai pihak terutama BMT dalam menjalankan proses bantuan kepada MBR.

Tujuan
Klinik Rumah Sehat ini bertujuan untuk :
1. Memperkenalkan kepada masyarakat Yogyakarta mengenai lembaga Bale Daya Perumahan – Housing Resource Center (HRC)
2. Memberikan bantuan teknis untuk masyarakat Yogyakarta dalam membangun rumah swadaya yang sehat
3. Memperkenalkan kepada masyarakat Yogyakarta mengenai Subsidi PERUMAHAN yang bertujuan agar pemberian stimulan untuk perumahan swadaya tersalurkan kepada MBR sesuai dengan jumlah maksimal yang ditetapkan berdasarkan daftar isian pelaksanaan anggaran satuan kerja pengembangan kapasitas sumber daya perumahan pada Kementerian Negara Perumahan Rakyat.

Jenis Kegiatan
1. Pelayanan pembiayaan perumahan di dampingi BMT yang ada di Yogyakarta.
2. Pelayanan desain rumah sederhana yang sehat
3. Sosialisasi mengenai lembaga BDP dan Kementerian Perumahan Rakyat

Wednesday, August 26, 2009

Sejarah Perkembangan Becak di Yogyakarta

Becak merupakan pantulan hidup bernilai, bermakna, dan tujuan hidup mendasar dari wong kabur kanginan: orang tidak berumah, tidur di jalanan. Transendensi terbaca dari slebor-slebor becak pribadi mereka. Waton Urip, artinya, bukan hidup ngawur dan seenaknya sendiri melainkan berani hidup tanpa memberontak terhadap kehidupan. Banyu Mili atau Lumintu, memuat keyakinan, kendati sedikit toh rejeki bakal mengalir terus tiada henti. Tegar, menyiratkan keuletan penarik becak bertahan dalam situasi dan kondisi yang senantiasa tidak ramah. Sri Rahayu, membuktikan kesungguhan tukang becak dalam membesarkan dan melindungi anak perempuan. Kendati berornamen sederhana, slebor becak bertuliskan Ningsih (dicintai setiap orang), Barokah (terberkati), Prasojo (bersahaja) ,Marem (kepuasan), Bejo (beruntung), Sami-Sami (penerimaan dan pemberian diri tanpa syarat), Gemah Ripah (subur makmur), Prihatin (bermati raga), dan Raharja (maju sesungghnya memuat harapan hidup dan motivasi para tukang becak). Slebor-slebor becak itu memuat pandangan hidup orang Jawa manggihaken kabegjan ing sak lebeting kekirangan (menemukan kebahgiaan dalam kekurangan) dan kabegjan iku tansah ana kekurangane (kebahagiaan hidup itu senantiasa tidak sempurna).

Seiring perkembangan slogan-slogan tersebut, becak-becak di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup panjang mengenai keberadaan mereka di kota-kota besar terutama di Yogyakarta. Seperti halnya Sejarawan Sartono Kartodirdjo (1981) yang mengatakan "Becak di Yogyakarta mulai muncul sebelum Perang Dunia II. Selama beberapa tahun setelah ditemukan, becak dapat diterima dengan baik sebagai alat transportasi, yaitu sebagai alat transportasi antar keresidenan dan tempat kerja di kota yang berskala medium. Banyak tenaga kerja untuk mengoperasikan becak ini. Ongkosnyapun juga relatif murah. Lebih cepat dari berjalan kaki dan relatif nyaman. Becak merupakan alat transportasi yang lebih baik dari yang ada sebelumnya untuk memecahkan masalah transportasi dengan jarak yang cukup jauh untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Becak merupakan kontribusi yang substansial dalam memecahkan masalah transportasi dalam kota di kota yang tidak terlalu besar. Selain itu, seorang pengusaha becak di Yogyakarta mengatakan becak masuk ke Yogya melalui Semarang pada zaman penjajahan Jepang. “Becak itu pertama kali masuk asalnya dari Jepang. Mereka beredar di Semarang dan akhirnya mulai merambah ke kota-kota lain, termasuk Yogya. Diperkirakan becak hadir sekitar era 1940-an. “Becak waktu itu bannya terbuat dari karet mati dan bentuk atapnya kotak. Selain untuk mengangkut penumpang, becak juga menjadi alat angkutan untuk jenazah dengan cara didandani dengan peci dan kacamata supaya mirip penumpang. Saat itu, ambulans masih merupakan barang langka. Jumlah becak berkembang pesat pada era 1970-an, seiring dengan mulai terasanya pembangunan ekonomi di masa awal Orde Baru.. Secara umum data tentang becak relatif tetap dari tahun ke tahun. Tahun 1975 jumlah becak antara 4.712 dan 5.917 yang sama dengan data tahun 1995. Data dari DLLAJ diketahui bahwa jumlah becak di Kota Yogyakarta adalah 4.515 becak dan untuk Propinsi Yogyakarta 6.379 becak.

Namun, keberadaan becak saat ini telah mulai pudar dengan makin majunya teknologi. Munculnya jenis-jenis alat transportasi yang lebih praktis, cepat, aman, dan nyaman memberikan pilihan lain kepada masyarakat. Becak makin terpojok dengan hadirnya taksi, bus kota, dan ojek. Bahkan, becak mulai dipandang sebagai pengganggu lalu lintas yang jumlahnya harus dibatasi di sejumlah kota-kota besar di indonesia seperti Jakarta.

Sumber : dari berbagai sumber

Tuesday, August 25, 2009

Transportasi










What

· Transportasi adalah perpindahan orang/barang dari 1 tempat ke tempat yang lain.

· Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin.

· Elemen transportasi meliputi :

o Obyek yang diangkut (manusia dan barang)

o Sarana dan prasarana pengangkutan ( kendaraan, jalan, dll)

o Terminal

o Sistem pengoperasian

Why

Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination). Perjalanan adalah pergerakan orang dan barang antara dua tempat kegiatan yang terpisah untuk melakukan kegiatan perorangan atau kelompok dalam masyarakat. Perjalanan dilakukan melalui suatu lintasan tertentu yang menghubungkan asal dan tujuan, menggunakan alat angkut atau kendaraan dengan kecepatan tertentu. Jadi perjalanan adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain.

When

Transportasi diperlukan saat adanya kebutuhan di suatu tempat yang dibatasi oleh jarak sehingga harus melakukan suatu perjalanan. Bentukan transportasi berupa intensitas penggunaan atau perjalanan yang dilakukan baik itu satu kali jalan, perjalanan pulang pergi, intensitas harian, mingguan, bulanan, dll.

Where

Pada tempat dengan sumber daya terbatas sehingga memerlukan pergerakan. Pergerakan dibutuhkan manusia untuk kegiatan sehari-hari dalam skala lokal maupun antar wilayah. Hal ini disebabkan pula karena adanya pemisahan sumber daya satu dengan yang lain, sedangkan pemanfaatan sumber daya sering memerlukan sumber daya lain.

Who

Dalam hal ini adalah obyek transportasi. Obyek transportasi ada 2 yaitu manusia dan barang. Manusia merupakan obyek yang membutuhkan transportasi karena adanya berbagai kebutuhan dan keterbatasan jarak, sedangkan barang merupakan obyek yang diinginkan untuk diantarkan ke suatu tempat, tetapi pelaksanaannya dilakukan pula oleh manusia. Pada dasarnya kedua obyek tersebut sama-sama menbutuhkan transportasi. Yang membedakan adalah manusia cenderung bersifat aktif sedangkan barang bersifat pasif.

How

Transportasi perlu untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi antara tempat asal dan tempat tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem transportasi dan komunikasi, dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (jalan). Dari sini timbul jasa angkutan untuk memenuhi kebutuhan perangkutan (transportasi) dari satu tempat ke tempat lain. Di sini terlihat, bahwa transportasi dan tata guna lahan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kegiatan transportasi yang diwujudkan dalam bentuk lalu lintas kendaraan, pada dasarnya merupakan kegiatan yang menghubungkan dua lokasi dari tata guna

lahan yang mungkin sama atau berbeda. Memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain, berarti memindahkannya dari satu tata guna lahan ke tata guna lahan yang lain, yang berarti pula mengubah nilai ekonomi orang atau barang tersebut.

Transportasi dengan demikian merupakan bagian dari kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan cara mengubah letak geografis barang atau orang. Jadi salah satu tujuan penting dari perencanaan tata guna lahan atau perencanaan sistem transportasi, adalah menuju ke keseimbangan yang efisien antara potensi tata guna lahan dengan kemampuan transportasi.

Sumber :

1. Materi mata kuliah Perencanaan Transportasi prodi PWK UGM

2. Jurnal Teknik Sipil “Transportasi Perkotaan dan Lingkungan oleh Haryono Sukarto ( hsukarto@yahoo.com ) Jurusan Teknik Sipil - Universitas Pelita Harapan

new life

hidup itu mengalir tetapi harus diarahkan alirannya...
apakah itu benar?